twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Sunday, May 2, 2010

Nippon musik

Bingung sebenernya mau ngasih judul apa. Pokoknya ini cerita tentang sejarah saya mengenal beberapa musisi dari Jepang. Sebenarnya nggak begitu penting, tapi mungkin akan menarik untuk disimak. Oke?

1. Depapepe
Lagu pertama yang dikenali: START
Level kesukaan: 3



Pertama kali mengenal Depapepe (atau di harddisk saya bernama D.Pa.P.P.) sewaktu masa-masa SMA. Waktu itu banyak teman-teman yang lagi senang-senangnya belajar gitar. Kemudian muncullah Juldhais Hengkyawan memberikan sejumput lagu-lagu Depapepe via flash disk-nya. Ada pun lagu-lagu itu sebenarnya berasal dari Fransisco Tantri Samara.
Sesuai dengan kebiasaan buruk saya waktu itu, saya sering preventif terhadap hal-hal baru, dan enggan mendengarkannya. Namun lama kelamaan saya dengarkan, dan saya pakai untuk membuat iklan retreat remaja MDC Bogor, dijajarkan dengan lagu "Lift Your Name Up" dari Planetshakers.
Sungguh pembuatan iklan itu adalah project pertama saya dalam mengedit video.

Kemudian lagu Depapepe saya gunakan lagi untuk backsong drama natal, karena lagu-lagunya hanya instrumen dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

Salah satu hal yang mendukung saya dalam menyukai Depapepe adalah kekasih saya (sekarang mantan) menyukainya juga. ;)



2. Do as Infinity
Lagu pertama yang dikenali: Fukai mori
Level kesukaan: 3



Pertama kali saya mengenal do as infinity adalah karena entah mengapa, sewaktu kelas 3 SMP, saya ikut teracuni oleh Japan-addict, walau saya tidak terlalu terlibat dengan Jepang di kemudian harinya. Waktu itu saya masih sangat norak dan masih belum terlalu kenal dengan internet, dan saya senang sekali waktu melihat ada MP3 soundtrack anime di tukang MP3 bajakan. Di dalamnya terdapat lagu "Fukai Mori", dan begitu saya dengarkan, saya langsung suka. XD
Kemudian ketika saya dibelikan PC, saya pun mulai mengoleksi lagu-lagu Jepang. Suatu hari ada hard disk sepupu saya di rumah, dan saya menemukan lumayan banyak lagu Jepang di situ, walau tidak tersortir dengan baik. Tanpa ragu saya copy. Di situ terdapat beberapa lagi DAI yang lainnya sehingga saya mengenal DAI.


3. Dragon Ash
Lagu pertama yang dikenali: Shizukana hibi no kaidan wo
Level kesukaan: 2



Pertama kali saya mengenal Dragon Ash pun karena lagu "Shizukana hibi no kaidan wo" mirip dengan lagi "ALIVE" dari Raiko (well, seenggaknya menurut saya waktu itu.). Adapun saya mendapatkan lagu itu dari hard disk sepupu saya itu (saat itu, lagu itu judulnya "Shizukana hibi" saja, karena file name kalo dari sumber yang jelek memang suka terpotong..)
Tidak ada yang terlalu spesial untuk saat ini, karena walaupun saya sudah memiliki discography dari Dragon Ash, tapi jarang saya dengarkan. Jadi untuk saat ini saya belum terlalu kenal dengan Dragon Ash.. ;p


4. FLOW
Lagu pertama yang dikenali: GO!!!
Level kesukaan: 3



Pertama kali saya mendengar lagu FLOW adalah dari soundtrack Naruto. Pada awalnya saya merasa biasa aja ke FLOW ini. Lama-kelamaan, setelah kuliah, saya mengetahui bahwa genre musik favorit saya adalah Pop-Punk, dan FLOW adalah band beraliran Pop-Punk juga. Jadi saya mengunduh seluruh discography-nya.


5. m-flo
Lagu pertama yang dikenali: The way we were
Level kesukaan: 5



Sebenarnya, saya ingin menulis m-flo di akhir-akhir, karena pengalaman mengenal m-flo adalah yang paling panjang. Namun karena ada beberapa musisi yang sejarahnya tersangkut paut dengan m-flo, maka saya akan menempatkan m-flo di posisi ini.
Pertama, saya mendapatkan lagu "The way we were" dari hard disk sepupu saya itu. Sungguh, lagu itu adalah satu-satunya lagu m-flo yang ada di situ.
Pertama kali saya kira m-flo beranggotakan satu penyanyi wanita dan satu rapper pria. Pun saya kira yang lebih menonjol adalah wanitanya, karena di lagu itu, si wanita mendominasi lagu itu, dan hanya ada satu sesi rap.
Pernah suatu saya ribut dengan kekasih saya (sekarang mantan), saya mendengarkan lagu itu dan menulis tentang suatu coretan, dan keesokan harinya saya langsung niat baikan. :)
Pernah suatu hari ketika makan-makan di Polaris sehabis kunjungan dengan anggota KESAN, secara kebetulan lagu "The way we were" diputar di situ. Tapi lagu "The way we were" yang diputar adalah versi jadulnya. Dan Tante Melani Santosa, pemimpin KESAN, mengenali lagu itu dan mengatakan bahwa lagu itu adalah lagu jadul. Dari situ saya tahu bahwa ternyata lagu yang dibawakan m-flo itu adalah lagu remake.
Lumayan jauh sesudah itu, saat patah hati (bukan dengan wanita yang saya sebut sebelumnya), saya secara iseng-iseng membuat on-air-on-air-an. Maksudnya adalah saya merekam sendiri suara saya, seakan-akan saya sedang siaran radio, dan membuatnya menjadi CD dan saya berikan kepada wanita yang buat saya patah hati itu. Salah satu lagu di dalamnya adalah "The way we were" dari m-flo sebagai penyampaian perasaan saya bahwa saya ingin kembali ke masa-masa bahagia bersamanya dulu.
Suatu hari, karena suatu alasan, saya menghapus seluruh lagu Jepang dari hard disk saya. Semua lagu, termasuk lagu tersebut pun hilang. Data rekaman on-air-on-air-an pun ikut terhapus.
Sialnya, musisi-musisi seperti Judy and Mary, DAI, dan lain-lain bisa saya ingat, sehingga pada nantinya ketika sudah di Jakarta, saya bisa mengunduh kembali semua lagunya. Namun tidak dengan m-flo. Saya betul-betul lupa dengan m-flo. Yang saya ingat hanya judul lagunya "The way we were".
Dengan bermodal torrent, saya mencoba mencari lagu "The way we were" dan mengunduh beberapa versi lagunya. Pada saat itu saya memang hanya ingin mendapatkan lagu itu saja. Ada versi yang mirip dengan versi m-flo, namun tidak sesuai dengan yang ada di ingatan saya. Di ingatan saya, rap-nya bersuara pria, namun di versi yang saya dapatkan, rap-nya bersuara wanita.
Kemudian suatu hari saya membongkar-bongkar catatan lama saya untuk mengenang masa-masa lalu (kebiasaan kalau di rumah), dan tanpa sengaja saya menemukan script on-air-on-air-an saya yang ditulis dengan tulisan tangan. Memang, untuk menghindari kesalahan take, saya menulis kata-kata yang ingin saya katakan dengan tulisan tangan di bagian belakang buku.
Di tulisan itu ada tertulis, "itu dia lagu The Way We Were dari m-flo," sehingga saya pun mengingat kembali nama musisi yang membawakan lagu tersebut.
Namun kesulitan belum berhenti sampai di situ. Pada saat itu saya hanya mengandalkan torrent untuk mendownload, dan tidak ada lagu m-flo sama sekali. Mencari via google pun sulit, karena saat itu sungguh saya masih bodoh dalam berinternet.
Akhirnya setelah sekian lama, saya menanyakan pada banyak orang tentang di mana bisa download lagu m-flo.
Setelah banyak bertanya, adik saya di keluarga cemara TkaTki.net, Rinei Martiani memberitahukan suatu blog berisi lagu-lagu Jepang yang bisa di-download, Japanese Music Dream, yang kemudian akan menjadi base camp saya dalam mendownload lagu-lagu Jepang (walau memang tidak semua artis ada). Dan ternyata di situ ada discography dari m-flo. Demikianlah, hingga sekarang, m-flo adalah musisi Jepang yang paling saya sukai.. :)

Lalu saya pelajari tentang m-flo dari wiki. Ternyata m-flo (saat ini) hanya beranggotakan dua orang, yaitu DJ Taku (DJ) dan VERBAL (emcee / rapper). Lagu "The way we were" pun ternyata loves (loves adalah pengganti kata feat. di dunia m-flo) Ceybil J. Jadi penyanyi wanita yang saya kira anggota utama m-flo ternyata malah hanya additional.
Dulu m-flo beranggotakan tiga orang, orang ketiga adalah LISA (vocalist, emcee / rapper). Namun sekarang LISA sudah bersolo karir dan meninggalkan m-flo.
Entah mengapa VERBAL tidak mau menyanyi (mungkin memang tidak bisa bernyanyi. :p ). Sehingga sejak saat LISA keluar, m-flo selalu loves someone (sekali lagi, loves itu maksudnya feat.). Biasanya seseorang yang di-loves oleh m-flo menjadi vokalis mereka, dan beberapa jadi rapper juga. Tapi VERBAL memang tidak pernah bernyanyi, hanya emcee /rap.
Sungguh menakjubkan, musisi yang selalu feat. seseorang dapat bertahan dan eksis hingga saat ini.
Salah satu keunikannya, VERBAL selalu menggunakan kacamata hitam yang menutupi matanya. Hanya pada performance-performance awal dia menggunakan kacamata yang agak transparan sehingga kita dapat melihat matanya, dan itu juga hanya beberapa. Mungkin ini memang ciri khan VERBAL.


6. MONKEY MAJIK
Lagu pertama yang dikenali: Picture perfect
Level kesukaan: 5



MONKEY MAJIK adalah band yang beranggotakan empat orang, dua orang Jepang dan dua orang Kanada.
Sesudah masuk kuliah, sekitar semester 3, saya sedang senang-senangnya mendownload PV (Promotional Video). Kemudian saya mencari PV dari lagu m-flo loves MONKEY MAJIK yang berjudul "Picture perfect love". Namun pada kenyataannya yang ada adalah PV dari lagu MONKEY MAJIK + m-flo (+ adalah pengganti feat. di dunia MONKEY MAJIK) yang berjudul "Picture perfect". Karena waktu itu saya tidak tahu perbedaannya, jadi saya kira ya sama saja. PV-nya menarik, keren.
Setelah itu waktu jalan-jalan dengan teman-teman kuliah saya ke f(x), teman saya Chiedryan Dennisleo memasang lagu "Aishiteru" dari MONKEY MAJIK juga. Demikianlah saya menjadi makin tertarik untuk mengunduh discography dari MONKEY MAJIK.
Dan setelah saya tahu, ternyata "Picture perfect" dan "Picture perfect love" adalah lagu yang berbeda. Perbedaannya terletak di bagian rap-nya, lirik rap-nya ada yang berbeda. Selain itu perbedaan yang lain adalah "Picture perfect love" lebih lambat temponya dan lebih ke arah techno.
Demikianlah, MONKEY MAJIK menjadi band pria Jepang favorit saya.


7. HALCALI
Lagu yang pertama kali dikenali: Baby Blue!
Level kesukaan: 5



HALCALI diambil dari nama personilnya, HALCA (Haruka) dan YUCALI (Yukari).
Setelah saya mempunyai discography m-flo, dan pada waktu saya belum mengenal m-flo dengan baik, saya mengira lagu "Baby Blue!" sebagai lagu m-flo, karena lagu ini terdapat di album m-flo yang berjudul "m-flo inside".
Seringkali waktu saya auto-tag lagu ini dengan WinAmp, artis yang diidentifikasi adalah HALCALI. Saya sangka itu adalah kesalahan teknis, karena lagu tersebut terdapat di album m-flo, maka saya pikir itu ya lagunya m-flo.
Namun lambat laun saya mengetahui bahwa album "m-flo inside" adalah sebuah album yang berisi karya cipta dari m-flo. Lagu "baby Blue!" ada di album tersebut karena pembuat lagu tersebut memang VERBAL dari m-flo, namun tetap yang membawakannya adalah HALCALI.
Yang membuat saya suka dari lagu itu adalah mereka bernyanyi gantian di left dan right, sehingga mudah untuk mendeteksi jika ada salah satu speaker yang mati.
Kemudian saya meihat discography-nya di Japanese Music Dream, namun karena album terbarunya waktu itu adalah "Re:Yasashi Kimochi", saya kira HALCALI beranggotakan tante-tante yang sok gaul. :p
Kemudian saya lihat dari sugestion di Facebook ada page HALCALI dan Chiedryan Dennisleo adalah penggemarnya. Salah satu faktor yang mendorong saya untuk mengunduh discography mereka adalah perkataan Fransisco Tantri Samara yang mengatakan bahwa HALCALI itu anggotanya cantik-cantik, dan ternyata benar.. :p


8. Dream Comes True
Lagu pertama yang dikenali: The Monster is Coming
Tingkat kesukaan: 4



Sewaktu SMP, saya pernah membeli majalah GameStation yang memberikan bonus CD game DanceDanceRevolution versi Dream Comes True yang berisi lagu-lagu DCT. CD itu adalah awal perjalanan saya bermain DDR dan mengenal DCT.
Pun setelah itu saya sudah melupakan perihal DCT. Kemudian ketika sudah di Jakarta, dan masih bermodal torrent saja, saya kembali ingat DCT dan berusaha mendapatkan discography-nya, dan sampai saat ini saya belum punya.
Sampai saat ini saya hanya punya satu album dan dua single. Bahkan lagu-lagu yang ada di CD yang waktu itu saya dapatkan belum saya punya. DLagu "The Monster is Coming" juga saya belum punya. Kalau ada yang tahu di mana bisa download discography DCT, tolong beri tahu ya. ;)


Sekian dulu untuk saat ini.. :)

More to come
Ore Ska band
Perfume
RSP
SCANDAL
Judy and Mary
school food punishment
SEAMO
Heartdales
Ikimonogakari
L'Arc~en~CieL
LISA
Stereopony
TERIYAKI BOYZ
Ulfuls
Yui Makino


Eh? Apa betul saya bisa nulis sebanyak itu?
Liat nanti sajalah.. -3-

No comments:

Post a Comment