Nama : Wellanitha
Kelas : 4eb05
NPM : 21208278
Didalam blog ini, menjelaskan alasan perlunya konvergensi k ifrs ?
Kelas : 4eb05
NPM : 21208278
Didalam blog ini, menjelaskan alasan perlunya konvergensi k ifrs ?
Perkembangan Konvergensi PSAK ke
IFRS Sesuai dengan roadmap konvergensi PSAK ke IFRS (International Financial
Reporting Standart) maka saat ini Indonesia telah memasuki tahap persiapan
akhir (2011) setelah sebelumnya melalui tahap adopsi (2008 – 2010). Hanya
setahun saja IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menargetkan tahap persiapan akhir
ini, karena setelah itu resmi per 1 Januari 2012 Indonesia menerapkan IFRS.
Berikut konvergensi PSAK ke IFRS yang direncanakan Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) IAI:
1. Tahap Adopsi (2008-2010) Tahap
Persiapan Akhir (2008-2010)
2. Tahap Implementasi (2008-2010)
Adopsi seluruh IFRS ke PSAK
Penyelesaian persiapan Infrastruktur
yang diperlukan Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap Persiapan
infrastruktur yang diperlukan Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis
IFRS Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif Evaluasi dan kelola
dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku. Program & Sasaran Konvergensi
IFRS Dua puluh Sembilan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masuk dalam program
konvergensi IFRS yang dicanangkan DSAK IAI tahun 2009 dan 2010. “Sasaran
konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalah merevisi
PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku
efektif tahun 2011/2012,” demikian disampaikan Ketua DSAK IAI Rosita Uli Sinaga
pada Public Hearing Eksposure Draft PSAK
Dukungan dari semua pihak agar
proses konvergensi ini dapat berjalan dengan baik tentunya sangat diharapkan.
Rosita juga menambahkan bahwa tantangan konvergensi IFRS 2012 adalah kesiapan
praktisi akuntan manajemen, akuntan publik, akademisi, regulator serta profesi
pendukung lainnya seperti aktuaris dan penilai. Akuntan Publik diharapkan dapat
segera mengupdate pengetahuannya sehubungan dengan perubahan SAK, mengupdate
SPAP dan menyesuaikan pendekatan audit yang berbasis IFRS.
Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat
mengantisipasi dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang
bertugas mengupdate pengetahuan Akuntan Manajeman, melakukan gap analysis dan
menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan proyek lainnya
untuk optimalisasi sumber daya. Akuntan Akademisi/Universitas diharapkan dapat
membentuk tim sukses konvergensi IFRS untuk mengupdate pengetahuan Akademisi,
merevisi kurikulum dan silabus serta melakukan berbagai penelitian yang terkait
serta Memberikan input/komentar terhadap ED dan Discussion Papers yang
diterbitkan oleh DSAK maupun IASB. Regulator perlu melakukan penyesuaian
regulasi yang perlu terkait dengan pelaporan keuangan dan perpajakan serta
melakukan upaya pembinaan dan supervisi terhadap profesi yang terkait dengan
pelaporan keuanganseperti penilai dan aktuaris.
Asosiasi Industri diharap dapat
menyusun Pedoman Akuntansi Industri yang sesuai dengan perkembangan SAK,
membentuk forum diskusi yang secara intensif membahas berbagai isu sehubungan dengan
dampak penerapan SAK dan secara proaktif memberikan input/komentar kepada DSAK
IAI. Program Kerja DSAK lainnya yaitu: Mencabut PSAK yang sudah tidak relevan
karena mengadopsi IFRS; Mencabut PSAK Industri; Mereformat PSAK yang telah
diadopsi dari IFRS dan diterbitkan sebelum 2009; Melakukan kodifikasi penomoran
PSAK dan konsistensi penggunaan istilah; Mengadopsi IFRIC dan SIC per 1 January
2009; Memberikan komentar dan masukan untuk Exposure Draft dan Discussion Paper
IASB; Aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan organisasi standard setter,
pembuat standar regional/internasional; serta Menjalin kerjasama lebih efektif
dengan regulator, asosiasi industri dan universitas dalam rangka konvergensi
IFRS.
Keuntungan dan Kelemahan dari
Mengkonvergensi IFRS Dengan mengadopsi IFRS, suatu bisnis dapat menyajikan
laporan keuangan dengan dasar yang sama sebagai pesaing asing, membuat
perbandingan lebih mudah. Selain itu, perusahaan dengan anak perusahaan di
negara-negara yang memerlukan atau mengizinkan IFRS mungkin dapat menggunakan
salah satu bahasa akuntansi perusahaan-lebar.. Perusahaan-perusahaan juga
mungkin perlu mengkonversi ke IFRS jika mereka adalah anak perusahaan dari
sebuah perusahaan asing yang harus menggunakan IFRS, atau jika mereka memiliki investor
asing yang harus menggunakan IFRS.. Perusahaan juga dapat merasakan manfaat
dengan menggunakan IFRS jika mereka ingin meningkatkan modal di luar negeri.
Walaupun sebuah keyakinan oleh
beberapa keniscayaan penerimaan global IFRS, yang lain percaya bahwa US GAAP
adalah standar emas, dan bahwa sesuatu akan hilang dengan penerimaan penuh
IFRS. Selanjutnya, emiten AS tertentu tanpa pelanggan atau operasi yang
signifikan di luar Amerika Serikat IFRS mungkin menolak karena mereka mungkin
tidak memiliki pasar IFRS insentif untuk menyiapkan laporan keuangan. Mereka
mungkin percaya bahwa biaya yang signifikan terkait dengan mengadopsi IFRS
lebih besar daripada manfaatnya.
No comments:
Post a Comment